Selasa, 10 Mei 2016

"Penyebab bangkrut nya Black Berry" - (Dhanu Aji Pradana) 30814034 - 4.2ds

Blackberry memang saat ini tengah mengalami keterpurukan besar. Bahkan keterpurukan yang dialaminya ini membuat Blackberry sampai membuat keputusan yang sangat krusial yaitu menjual perusahaannya tersebut. Jika diingat dahulu, Blackberry memang pernah menjadi brand yang fenomenal dan sangat laris dipasaran. Ponsel yang dulu berdiri dibawah naungan RIM sempat menjadi ponsel favorit nomor 1 dibeberapa negara bahkan dinegara kita Indonesia.
Sayangnya, popularitas dari perangkat yang dirilis oleh BlackBerry terus menurun, kalah dari platform mobile yang lebih baru, seperti Android dan iOS. Keduanya menawarkan sistem operasi yang lebih interaktif, lebih "berwarna", sambil menawarkan keamanan yang sama baiknya.BlacBerry pun langsung mengubah strateginya. Di bawah pimpinan Thorsten Heins, BlackBerry langsung mengembangkan sistem operasi (OS) BlackBerry 10.
Perusahaan asal Kanada ini berharap penuh agar OS tersebut dapat menyelamatkan mereka dari keterpurukan. Hasilnya? BlackBerry 10 tampaknya masih belum membawa BlackBerry keluar dari badai yang begitu tebal. Beberapa waktu lalu, BlackBerry membuat sebuah keputusan, mencari alternatif lain untuk menyelamatkan perusahaan. Apa yang menyebabkan Blackberry terpuruk kian kebawah dan bangkrut? Berikut 5 alasan yang membuat Blackberry bangkrut:

1.      Peluncuran BlackBerry 10 Yang Tertunda
Blackberry 10 merupakan ponsel Blackberry saat ini yang cukup laris dipasaran, tapi semua itu tidak mengubah keadaan ekonomi Blackberry. Kalau saja ponsel ini diluncurkan lebih awal, pastinya semua akan berubah. Ya, memang salah satu penyebab terpuruknya Blackberry karena tertundanya peluncuran BB10. Karena tertunda inilah Blackberry diselip oleh Samsung, Nokia, Apple dan bahkan Sony Erricson dengan Xperia Z. 
Peluncuran BB10 mengalami berkali-kali penundaan waktu rilis selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya benar-benar diluncurkan pada awal tahun 2013. Dalam masa tersebut, BlackBerry memecat ribuan orang dan meminta para penggemarnya untuk terus bersabar. Sayangnya, tidak semua orang bisa bersabar dan tidak heran banyak yang berpindah ke platform lain. Ya, BlackBerry tampak kehilangan momentum penting.






2. Sedikitnya Aplikasi pada BB10


 Ponsel BB10 boleh mempunyai spesifikasi canggih dan model menawan. Tapi satu kekurangan fatal Blackberry 10 tidak terlalu diminati banyak orang adalah karena aplikasinya yang sangat sedikit. Sejak peluncurannya 7 bulan lalu, Blackberry 10 tidak dibekali dengan aplikasi terkenal yang sudah sering digunakan masyarakat seperti Instagram, Path, dan Google Maps. Hal ini tentu saja membuat minat masyarakat jauh berkurang akan ponsel ini.
Sistem operasi baru BlackBerry 10 memang terlihat cukup menawan, dengan adanya navigasi berdasarkan gerakan dan pusat notifikasi yang bagus, tapi apa gunanya jika tidak ada aplikasi populer didalamnya? Sebelumnya BlackBerry membuat janji pada saat peluncuran untuk meningkatkan aplikasi, tetapi 7 bulan sesudahnya, BlackBerry World masih tampak "sepi". Lagi-lagi terlambat menjadi penyebab utama mereka terpuruk.




 3. Hardware dan Spesifikasi

Rata-rata ponsel Blackberry mempunyai spesifikasi yang tidak jauh berbeda. Strom, Bellagio, z10, Q10 dan bahkan Q5. 3 ponsel yang saat ini dinilai paling laris Z10, Q10 dan Q5 memang mempunyai spesifikasi yang canggih, tapi tidak sebanding dengan harganya yang sangat jauh. Meskipun ketiganya tampak menjanjikan, perangkat- perangkat ini masih belum terlalu laku di pasaran. Penjualannya tidak terlalu baik, bahkan kalah dari produk Nokia Lumia yang berbasiskan Windows Phone 8.
Lagi-lagi Blackberry hanya mengandalkan fitur BBM disetiap ponsel miliknya. Jika saja hardware dan spesifikasi ponsel Blackberry 10 dibanderol dengan harga yang murah dibawah Rp. 5 juta pastinya bukan tidak mungkin ponsel ini menjadi ponsel yang laris bahkan di Indonesia sekalipun.



4. PlayBook

Salah satu kesalahan terbesar BlackBerry adalah bergabung ke pasaran tablet. Pada saat peluncurannya, perangkat ini memiliki spesifikasi hardware yang menawan dan sistem operasi yang bagus. Sayangnya, produk ini memiliki banderol harga yang terlalu tinggi dan bahkan tidak dilengkapi fitur e-mail.
Perangkat ini pun akhirnya gagal total. Segala cara sudah dilakukan oleh BlackBerry untuk menyelamatkan perangkat ini, seperti potongan harga besar-besaran. Sayangnya, strategi ini juga gagal. BlackBerry sendiri sudah menjanjikan adanya update BlackBerry 10. Namun, spesifikasi hardware yang tidak terlalu tinggi membuat BlackBerry membatalkan niat tersebut.

5. Enterprise

Pasaran enterprise yang dulu pernah "memuja-muja" BlackBerry, bahkan ponsel ini pun sampai digunakan oleh instansi pemerintahan. Tapi seiring waktu berjalan, semua beralih ke platform lain, seperti iPhone untuk urusan perusahaan. Perangkat lain, seperti iPhone, mampu menawarkan performa bisnis yang baik, sekaligus menawarkan fitur entertainment , satu fitur yang tidak dimiliki platform BlackBerry.
Mulai banyak orang yang beranggapan bahwa BlackBerry membosankan. Saat iPhone dirilis, diikuti dengan Android, BlackBerry berusaha keras untuk mengikuti, dan sayangnya tidak bisa cepat menyesuaikan diri dengan perubahan keinginan konsumen. Akhirnya Blackberry tidak mempunyai sebuah fitur baru malahan menyebar fitur BBMnya disemua platform. 

6. Persaingan yang semakin ketat
Perkembangan dunia teknologi tak henti-hentinya melahirkan inovasi yang kian memudahkan pengguna perangkat teknologi untuk melakukan beragam aktifitas. Smartphone adalah salah satu produk yang kini memiliki kemampuan yang sangat luar biasa.

Kalau dahulu Hand Phone alias HP hanya bisa digunakan untuk SMS dan telepon, kini hampir semua kemampuan pada komputer sudah dimiliki oleh ponsel bahkan fungsi kamera pun sudah ada di ponsel cerdas. Itulah sebabnya makin cangih sebuah perangkat smartphone maka makin mahal pula harganya :) karena anda tak hanya membeli satu perangkat melainkan gabungan dari beberapa perangkat yang terdapat dalam satu produk canggih.

Bahkan BlackBerry yang sebelumnya mampu menjadi raja Smartphone kini mulai digusur oleh Android, sedangkan iPhone tetap menjadi ponsel cerdas yang eksklusif yang masih diburu oleh pengguna berkantong tebal

Android
Yang kedua ini tak kalah dengan BlackBerry dan sekarang memang menjadi yang paling populer yaitu Android. Sistem operasi milik Google ini berbasis Linux, dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh seperti smartphone, tablet dan bahkan kini juga dipakai di TV.

Dirilis resmi pada 2007 silam, dan tahukah anda kalau awalnya OS ini dikembangkan oleh Android, Inc lalu dibeli oleh Google. Antarmuka pengguna pada Android didasarkan pada manipulasi langsung yaitu menggunakan masukan sentuh seperti mengetuk (tapping), , menggesek (swiping) dan mencubit (pinching) yang fungsinya untuk memanipulasi obyek di layar.

Android yang dirilis ke pasaran sudah terdiri dari beragam versi, Diawali dengan Cupcake 1.5, Donut1.6, Eclair 2.0, Froyo 2.2, Gingerbread 2.3, Honeycomb 3.0, Ice Cream Sandwich 4.0, Jelly Bean 4.1 / 4.3, dan yang terbaru yaitu KitKat 4.4. Mengapa banyak perusahaan teknologi yang menggunakan Android? Hal ini disebabkan karena biaya murah tapi teknologi tetap bagus dan canggih, bagi penggunanya ada daya tarik tersendiri karena bisa download jutaan palikasi dari Google Play secara gratis. Dan merek yang paling populer salah satunya adalah Samsung Galaxy.

 

iPhone



Bagaimana dengan iPhone? Smartphone ini menggunakan operating system mandiri yang dirancang dan dipasarkan oleh Apple Inc, perusahaan asal Amerika Serikat. Perangkat seluler canggih ini menggunakan iOS Apple yang dulunya dikenal dengan sebutan iPhone OS.

Antarmuka iPhone juga dibuat menggunakan layar sentuh, memakai iOS dan cukup eksklusif , aplikasinya dijual di Apps Store dan mendapat dukungan penuh dari Apple Inc mengenai maslaah keamanan dan pengembangan. Kabarnya iPhone dari beragam versi yang sudah dibuat telah terjual lebih dari 500 juta unit di seluruh dunia.

Antara iPhone dan BlackBerry memiliki kemiripan yaitu sama-sama dibuat dan didistribusikan oleh satu perusahaan saja yaitu pengembangnya sendiri. Beda dengan Android yang digunakan oleh banyak perusahaan seperti Samsung, LG, Nexian, Sony, Oppo, dan yang lainnya karena memang sifatnya merupakan OS yang terbuka dan gratis. Perbedaan utama dari ketiganya adalah pada Sistem Operasi yang digunakan oleh masing-masing, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar